Pada tanggal 16 Oktober 2013 jam 9.00 – 10.00, @theslimmerz bekerjasama dengan PDGMI (Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia) dan PT Danone Indonesia melakukan talkshow di acara Women’s Talk di Woman Radio 94,3 FM, dengan topik Pentingnya zat besi dan seng pada tumbuh kembang anak usia sekolah.
Kekurangan zat gizi mikro yang sering dijumpai pada anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) adalah zat besi (ferrous, Fe) dan seng (zinc, Zn). Zat besi dan seng termasuk mikronutrien karena jumlah yang diperlukan tubuh sedikit, tetapi memiliki banyak peran. Zat besi tersimpan 2-4 gram dalam tubuh manusia, sementara seng hanya 1,5-3 gram.
Zat besi dan seng penting bagi anak usia sekolah karena sangat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak termasuk proses tumbuh kembang sistem saraf pusat.
Zat besi merupakan unsur penting dalam produksi dan pemeliharaan mielin yaitu selaput saraf sehingga mempengaruhi aktivitas saraf. Selain itu membantu kerja enzim yang penting untuk perangsangan saraf. Ambilan zat besi dalam otak disesuaikan dengan kebutuhan otak.
Seng dibutuhkan untuk pembelahan dan integritas sel-sel otak, berperan dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, meningkatkan nafsu makan dan menjaga daya tahan tubuh sehingga anak tidak mudah sakit.
Dampaknya jika anak sampai kekurangan kedua zat gizi mikro tersebut adalah:
- Gangguan tumbuh kembang (lebih pendek atau kurus)
- rendahnya tingkat kecerdasan
- gangguan perilaku
- rendahnya tingkat konsentrasi anak
- tidak ada nafsu makan
- rendahnya imunitas tubuh (mudah sakit).
Penyerapan kedua zat tersebut paling baik adalah dalam bentuk bahan makanan sumber. Bahan makanan sumber yang paling tinggi penyerapanya adalah yang berasal dari hewan seperti daging merah dan seafood.
Untuk menjaga kekurangan zat besi dan seng dianjurkan untuk menjaga pola makan gizi seimbang yaitu :
- Makanan utama: makanan pokok beserta lauk hewani dan nabati 3 kali sehari
- Snack 2 porsi sehari
- Sayur 2 – 3 porsi sehari
- Buah 2 porsi sehari
- Susu 2 gelas sehari