CARA PIKIR ORANG YG LANGSING DAN TIDAK LANGSING, TERNYATA BEDA!
Oleh : Dra Ayu Soetopo, Psi, MBA – LifeCoach
Seorang dieters sedang berada di sebuah pesta dan memandangi orang lain yang berbadan langsing sedang makan berbagai macam makanan dengan bebasnya, sambal berpikir “Wah enak banget ya orang itu bisa makan enak tapi tetap langsing, kalau aku, baru bau makanan aja, badanku sudah melar”.
Ada pepatah, rumput tetangga lebih hijau daripada rumput di halaman sendiri, ya…ditemukan bahwa para dieters ketika melihat ke orang lain, rasanya orang lain lebih baik dan lebih beruntung dari mereka , seperti cerita diatas. Cara berpikir yang seperti inilah yang seringkali mensabotase program diet yang sedang dilakukan dieters yang akhirnya menyebabkan mereka tidak bisa mencapai tujuannya.
Dari bertahun-tahun pengalaman Dr Beck, seorang diet coach di USA, disebutkan ada 8 (delapan) situasi yang bisa memperlihatkan perbedaan cara pikir antara orang yang memiliki badan proporsional dan yang overweight. Di artikel ini, akan dishare 2 situasi sebagai contoh dan bagaimana sesi Diet Coach dapat merubah mindset dieters sehingga dapat memiliki mindset orang langsing.
Situasi 1 : Lapar atau (hanya) Keinginan Untuk Makan?
Secara alami, orang yang langsing, punya kemampuan untuk membedakan mana lapar dan sekedar keinginan untuk makan, dan berkata kepada dirinya sendiri, “ Ya aku tau aku ingin makan makanan yang ada diatas meja….Tapi saya barus aja makan beberapa jam lalu…”
Sedangkan dieters, seringkali salah dalam mempersepsikan bahwa timbulnya keinginan untuk makan diartikan sebagai bahwa dia sedang lapar. Dengan pikiran yang demikian maka timbul keinginan yang menggebu-gebu untuk segera makan setiap kali dirasakan ada keinginan.
Situasi 2 : Toleransi Terhadap Lapar dan Cravings
Kita sering dihadapkan pada hal diatas, di kalangan orang-orang langsing sama saja, mereka juga merasakan lapar dan keinginan untuk munching (ngemil) yang berlebihan (cravings). Bedanya adalah mereka tidak membiarkan pikiran tersebut menguasai mereka. Mereka bahkan bisa mencari sesuatu untuk dikerjakan untuk menghilangkan keinginan tersebut dan berusaha melupakannya. Atau mereka akan membiarkan diri mereka merasa lapar, sampai di saat jam makan atau jam untuk snacking tiba.
Sedangkan para dieters, justru terpengaruh oleh perasaan cravings tersebut, dan mulai mengkhawatirkan kapan punya kesempatan untuk segera makan lagi. Pikiran dieters justru menjadi disibukkan dan terus menerus memikirkan makanan. Seringkali juga ditemukan bahwa dieters overestimate atas rasa lapar dan cravings yang mereka rasakan, dimana seolah-olah mereka khawatir tidak bisa mengatasinya. Dan kemudian menganggap bahwa rasa lapar dan cravings tesebut dapat diselesaikan dengan makan segera bahkan menganggap bahwa rasa tersebut adalah semacam alarm kedaruratan yang memicu pikiran : “Aku harus makan sekarang!”
Di dalam sesi Diet Coach , dieters akan dibimbing dan dilatih secara personal untuk “menjawab” suara-suara sabotage thought didalam situasi-situasi seperti diatas dan banyak situasi lainnya, dengan tujuan agar dapat secara yakin dan percaya diri merespons situasi-situasi seperti diatas secara efektif yang akhirnya membawa mereka untuk dapat berhasil dalam program dietnya bahkan dapat mempertahankan berat badan ideal selama yang diinginkan.
Tertarik mengikuti LifeCoach supaya punya badan ideal dengan cara mengkontrol pikiran ? Ayok booking sesi Diet Coach dengan LifeCoach hubungi theSlimmerz…..