Ginjal merupakan organ tubuh yang penting untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, membuang zat-zat yang tidak diperlukan dan bersifat racun bagi tubuh serta penghasil hormon pembentuk sel darah merah. Jika fungsi ginjal terganggu akan mengakibatkan berbagai gangguan metabolisme dan fisiologi dalam tubuh kita. Penyebab tersering terjadinya gangguan fungsi ginjal kronik yang sering berakhir gagal ginjal adalah penyakit hipertensi dan diabetes. Penyakit ginjal kronis diklasifikasikan dalam 5 derajat sesuai dengan kemampuan daya saring ginjal atau laju filtrasi glomerolus (LFG) (Tabel 1). Jika anda telah terdiagnosis menderita penyakit ginjal kronik, terapi diet merupakan bagian penting dalam pengelolaan penyakit untuk memperlambat memburuknya fungsi ginjal.
Tabel 1. Derajat Penyakit Ginjal Kronis
DERAJAT PENYAKIT GINJAL KRONIS |
||
Derajat | Gambaran klinis | Laju filtrasi glomerolus |
1 |
Protein dalam urin (+) | >90 |
2 |
LFG mulai menurun |
60 – 89 |
3 |
Penurunan LFG moderate |
30 – 59 |
4 |
Penurunan LFG berat |
15 – 29 |
5 |
Gagal ginjal |
<15 |
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam diet penyakit ginjal kronik adalah:
– Kecukupan kalori dan protein
– Kadar sodium, fosfor, kalsium, potasium, cairan, vitamin dan mineral dalam tubuh.
– Pemeliharaan berat badan supaya tetap normal
– Integrasi dengan diet sesuai penyakit yang mendasarinya seperti hipertensi atau diabetes
– Kerjasama yang baik antara dokter dengan pasien supaya diet dapat dilaksanakan sesuai rencana.
Kapan perlu mengubah diet?
Setelah anda terdiagnosis menderita penyakit ginjal, direkomendasikan untuk mengubah diet sesuai dengan LFG yang dimiliki. Dokter akan memperkirakan LFG anda dengan melihat hasil laboratorium fungsi ginjal yaitu kreatinin darah kemudian dihitung berdasarkan umur, berat badan dan jenis kelamin. Selain itu dapat dilihat dari pemeriksaan kreatinin dalam urin yang dikumpulkan selama 24 jam. Dalam diet penyakit ginjal jumlah kalori dan protein sangat berperan dalam progresifitas penyakit. Selain itu jenis terapi gizi juga mempengaruhi jumlah protein dalam diet, semakin tinggi derajat LFG dan tidak dilakukan hemodialisis maka jumlah protein harus dibatasi dan harus memiliki nilai biologis yang tinggi seperti yang terdapat pada protein hewani. Tetapi jika dilakukan hemodialisis maka jumlah protein dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan orang normal.
Kecukupan kalori sangat penting untuk memelihara kesehatan penderita penyakit ginjal kronis. Kalori yang cukup dapat memenuhi kebutuhan energi, berat badan stabil dan dapat memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Walaupun jumlah protein dibatasi, kecukupan kalori dapat dipenuhi dari bahan makanan sumber karbohidrat dan lemak. Komposisi karbohidrat yaitu karbohidrat simpleks seperti gula, roti putih, selai dan permen juga harus dikurangi jika mempunyai penyakit diabetes. Jenis lemak jenuhpun diusahakan sesedikit mungkin dikonsumsi, caranya dengan menghindari makanan yang digoreng, mentega atau margarin. Pilihlah lemak yang sehat seperti olive oil, minyak kanola atau bahan makanan sumber lemak omega 3 (ikan laut) sebagai gantinya. Perlu diperhatikan bahwa olive oil dan minyak kanola tidak boleh dipanaskan karena akan berubah menjadi lemak jahat. Untuk menumis makanan sebaiknya menggunakan minyak kelapa yang tidak mudah rusak oleh pemanasan.
Nutrien lain yang perlu diperhatikan dalam diet
Sodium
Sodium adalah jenis mineral yang ditemukan dalam berbagai makanan. Sumber terbesar adalah garam meja. Penderita gagal ginjal dengan penyakit hipertensi sebaiknya mengurangi konsumsi sodium. Sodium banyak terdapat pada makanan yang mengandung MSG yaitu makanan olahan seperti sosis, nuget dan bakso. Selain itu juga terdapat pada makanan kaleng, makanan siap saji dan makanan di restoran.
Fosfor
Penderita penyakit ginjal tidak dapat mengeluarkan fosfor dari dalam tubuh sehingga sering menumpuk dalam darah. Oleh karena itu sebaiknya menghindari makanan yang mengandung fosfor tinggi seperti produk susu dan olahannya, kacang-kacangan, kacang tanah, minuman bersoda dan cokelat.
Kalsium
Asupan kalsium juga perlu diperhatikan untuk mencegah timbulnya osteoporosis. Konsumsilah ikan laut sesuai anjuran karena mengandung tinggi kalsium. Selain itu diperlukan suplementasi kalsium untuk memenuhi kebutuhan kalsium tubuh.
Cairan.
Pada penyakit ginjal kronis derajat ringan tidak memerlukan pembatasan cairan. Tetapi jika derajat penyakit semakin tinggi, dokter akan memperkirakan jumlah cairan yang dikonsumsi sesuai dengan fungsi ginjal dan kebutuhan tubuh,
Vitamin dan mineral.
Jika makanan yang anda konsumsi mencukupi kebutuhan kalori maka tidak diperlukan suplementasi vitamin dan mineral. Tetapi jika asupan makanan berkurang, dokter akan merekomendasikan vitamin dan mineral sesuai kebutuhan tubuh.