Lebaran sebentar lagi….
Makanan khas lebaran pasti sudah disiapkan
Mulai dari ketupat, opor ayam, sambal goreng ati, rendang, sayur pepaya muda atau sayur nangka sebagai pelengkap makan ketupat.
Tidak lupa camilan yang menggugah selera sebagai teman ngobrol saat silaturahmi seperti kaastengels, nastar, putri salju dan lainnya.

Hmmm….gimana ya menyiasati agar bisa tetap menikmati makanan khas lebaran tapi tetap bisa berdiet bagi mereka yang sedang dalam program penurunan berat badan, penyandang diabetes, kolesterol tinggi, darah tinggi dan jantung?

Prinsipnya adalah jangan rakus, tetap makan makanan khas lebaran dengan porsi lebih sedikit dibandingkan hari biasa. Apa sebabnya ? Makanan khas lebaran yang pasti mengandung santan atau gorengan mengandung lemak tinggi sehingga jumlah kalori lebih tinggi daripada makanan yang tidak mengandung santan.
Jumlah porsi dalam sehari sebaiknya dikurangi, biasanya sehari 3x makan besar, menjadi 2x makan besar yaitu sarapan dan makan siang atau makan siang dan makan malam, porsi makan malam atau sarapan bisa digantikan oleh susu rendah lemak atau yoghurt dan buah buahan supaya tetap ada asupan makanan untuk memelihara metabolisme tubuh.

Bagaimana dengan kue kue kering khas lebaran ?
Konsumsilah 1 sampai 2 buah, itupun sudah mewakili 1/3 sampai ½ porsi makan besar. Mengapa kue kering mengandung kalori tinggi ? lagi lagi lemak sebagai sumber kalori yang cukup tinggi. Lemak pada kue kering berasal dari mentega dan kuning telur. Rata rata per buah kue kering mengandung 50 sampai 100 kalori.

Apalagi yang harus dilakukan supaya setelah lebaran minimal berat badan tidak naik dan kolesterol tidak melambung tinggi ?
Cukup 2 hari saja anda mengonsumsi makanan khas lebaran, hari ketiga mulailah makan makanan sehat.

Bagi anda yang menderita kolesterol darah yang cukup tinggi berkonsultasilah dengan dokter spesialis gizi untuk mendapatkan obat obatan penghambat penyerapan lemak.
Selamat menikmati makanan khas lebaran….